Mulai Warga Enggan Dicoklit, Hingga Pantarlih Pulang Magrib

Watansoppeng, https://kab-soppeng.kpu.go.id - Ini adalah sekelumit cerita dari Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) di Kecamatan Lilirilau saat menjalankan tugas melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih untuk Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Soppeng Tahun 2024.

Adalah Ardiansyah Nur, Pantarlih TPS 1 Desa Tetewatu yang baru saja selesai melaksanakan coklit data pemilih saat hari menjelang malam. Dia tidak langsung pulang ke rumah namun terlebih dahulu singgah di Sekretariat PPS melaporkan hasil coklit kepada Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Tetewatu Kecamatan Lilirilau yang memang telah menunggu.

“sebanyak 266 Pemilih untuk TPS 1 yang harus saya pastikan untuk dicoklit. Dan setiap hari pula, akan saya laporkan kepada PPS hasil coklit untuk pengolahan data lebih lanjut” ujar Ardiansyah, Selasa (02/07/2024).

Masih di Kecamatan Lilirilau tepatnya di Desa Parenring, Syahrul Mahmud Ketua PPS Desa Parenring menyampaikan bahwa pada masa coklit ini, dia berpesan kepada seluruh pantarlih di wilayah kerjanya untuk bekerja teliti memperhatikan dokumen yang ditunjukkan oleh pemilih saat sedang coklit. “maklum desa kami adalah daerah perbatasan dengan Kabupaten Bone, jadi kami perlu memastikan bahwa yang dicoklit itu benar adalah penduduk Kabupaten Soppeng yang dibuktikan dengan KTP Elektronik” Jelasnya.

Selain itu, di Desa Parenring ini terdapat beberapa pemilih yang tidak bisa ditemui. Ada dugaan bahwa, pemilih ini bisa jadi  mengurus pindah domisili ke Desa Parenring saat hendak mendaftar haji, sehingga pada dasarnya bukan penduduk setempat, tambahnya.

Cerita lain dibagikan oleh Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Abbanuange, Umar Halid. Ada Pantarlih yang melaporkan bahwa ada warga yang enggan dicoklit jika masih satu TPS dengan mantan istri, padahal secara administrasi di Kartu Keluarga masih ada nama mantan istri yang bersangkutan. Warga tersebut bahkan melarang pantarlih memasang stiker di rumahnya. “tidak masalah stiker tidak ditempel, yang penting warga tersebut sudah terdata” tuturnya sambil tersenyum (Rabu, 03/07/2024).

Umar Halid berpesan kepada pantarlih Desa Abbanuange agar melakukan coklit kepada semua warga, meskipun sudah sakit atau sudah tua. “selama masih bernyawa, tetap didata. Kita tidak boleh menghilangkan hak pilih seseorang”, jelasnya.

Sebagai informasi, masa pencocokan dan penelitian data pemilih akan dilaksanakan mulai tanggal 24 Juni s.d 24 Juli 2024. Adapun Kabupaten Soppeng pada Pilkada 2024 terdapat 81,952 KK dengan jumlah Pemilih sebanyak 184,097 dari 466 TPS dan akan dicoklit oleh 707 orang Pantarlih yang tersebar di 70 Desa/Kelurahan dari 8 Kecamatan yang ada di Kabupaten Soppeng. (da/teknishupmassoppeng)

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Dilihat 448 Kali.